Senang. Aku senang.

Horeeeee.

Belakangan ini kayak numbuh semangat menggebu buat nulis blog lagi, setelah berapa bulan blog ini seperti hilang dari peradaban, kayak temen yang kalau mau ditagih utang. Sepi banget. Sekarang jari-jari tangan gue rasanya masih malu-malu kaku kembali ngetik di atas keyboard.

Terlalu banyak yang pengen diceritain, jadi belibet sendiri.

Well, kegiatan gue gak jauh berbeda sama yang sebelumnya, kalau yang biasanya bangun lalu bergegas ke sekolah, kali ini gue bergegas ke kantor. Yap, setelah dinyatakan lulus beberapa bulan lalu, gue memutuskan untuk berkerja dulu, setelah itu akan ngambil kuliah. Doain aja ya.

Kehidupan di kantor sama di sekolah juga gak jauh beda, kerja pada pukul 08:30, kemudian istirahat pada pukul 12:00, pulang pukul 16:30. Temen-temen di kantor juga sama. Awalnya gue pikir kantor ini berisi lelaki dan wanita setengah baya dengan raut muka yang datar. Yang saat ada kejadian senang, sedih, atau super lucu mereka hanya akan menggerakan sedikit ujung bibir mereka. Tapi ternyata….. Demi kumis tipis Saipul Jamil! Mereka seru-seru abis. Hehehehe. 

Yang keliatan bedanya adalah sekarang gue udah gak bisa tidur larut malam lagi. Antara senang dan sedih. Dulu, gue sangat ingin punya jam tidur normal seperti yang lain. Selalu ngeluh karena setiap malam selalu gue yang masih terjaga. Tapi sekarang, baru ngelempar tas bentar, rasanya guling udah minta dipeluk-peluk manja. 

Setiap hari di kantor, gue akan berasa seperti di pasar yang berisi banyak toko emas. Semua saling memanggil dengan tambahan “Cici” dan “Koko” sebelum nama mereka. Karena kebetulan gue bukan orang cina, gue dipanggil tanpa “Ci” di depan . 

Tapi,

Berkat sebutan nama kesayangan ‘Cihuy’ yang diberikan temen-temen di sekolah dulu, temen kantor juga jadi ikutan manggil itu. Katanya ‘Cihuy’ lebih lucu dari ‘Rizka’. Kampret. Gue hanya mengangguk lemas. Jadi setidaknya agar gue sedikit mirip mereka.


Panggil aku ‘Ci Huy’, aku adalah cici keturunan tionghoa. Mata gue memang agak sipit. Kulit gue enggak putih banget seperti mereka, tapi nenek gue dulu pernah berteman dengan seseorang yang pernah pacaran dengan orang Cina. Terus, Gue dapet keturunan cina gak?